Perkembangan Gereja Menurut KPR

Gereja ada oleh sebab Tuhan Yesus memanggil orang menjadi pengikut-Nya. Mereka dipanggil dalam persekutuan dengan Dia, yaitu Gereja. Jadi wujud Gereja ialah Persekutuan dengan Kristus yang juga mempengaruhi persekutuan dengan manusia lain dan wujud yang kedua dari Gereja ialah persekutuan dalam melaksanakan amanat Tuhan Yesus Kristus yaitu pemberitaan Injil (Berkhof dan Enklaar, 2004:vii).
Orang-orang yang pertama dipanggil oleh Tuhan Yesus Kristus adalah para Rasul (Simon petrus, Andreas, dst + Paulus). Sesudah Yesus naik ke Surga dan mengutus Roh Kudus (pencurahan Roh Kudus) pada hari Pentakosta, para murid itu menjadi “rasul”, artinya “mereka yang diutus” untuk memberitakan Injil sehingga lahirlah Gereja Kristen. Rasul Petrus melakukan tugas pemberitaan Injil ini secra baik pada saat murid-murid dipenuhi Roh Kudus, Petrus berkhotbah di Yerusalem dan 3.000 orang bertobat dan percaya kepada TuhanYesus Kristus (bnd. Kis. 2). Peristiwa ini oleh para pakar Sejarah Gereja dilihat sebagai awal membicarakan tentang sejarah Gereja mula-mula adalah Kisah Para Rasul. Selanjutnya Kitab ini disebut Kitab Sejarah Gereja mula-mula.

Dalam Kitab Kisah Para Rasul, kita dapat mengikuti cerita (kesaksian) tentang orang-orang yang dipanggil menjadi pengikut Kristus (Gereja) melalui khotbah Para Rasul seperti:
Sejarah Gereja mula-mula di Yerusalem menurut Kitab Kisah Para Rasul:
• Kis. 2:14-41 khususnya ay. 41: Mereka yang bertobat 3.000 orang (jemaat Kristen I di Yerusalem).
• Kis. 2:41-47 = pertambahan Jemaat mula-mula di Yerusalem karena bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, dalam persekutuan, memecahkan roti (perhatian sosial satu dengan yang lainnya), dan doa serta memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Jadi pertambahan anggota jemaat karena Tuhan melalui orang-orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Artinya mereka yang tidak percaya melihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri orang-orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus.
• Kis. 4:4 = Pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem menjadi 5.000 orang. Artinya melalui pengajaran (khotbah) Petrus dan Yohanes (Kis. 4:1) maka di antara orang yang mendengar ajaran Petrus dan Yohanes menjadi bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.
• Kis. 5:14 = Pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem: makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.
• Kis. 8:4-13 = Dimulainya jemaat Kristen pertama di Samaria melalui pemberitaan Injil oleh Filipus: orang banyak yang mendengar pemberitaan Filipus dan tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakan itu. Selanjutnya para rasul mengutus Petrus dan Yohanes ke Samaria dan mereka berdoa di sana supaya orang Samaria beroleh Roh Kudus, karena mereka baru dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
• Kis. 8:26-40 = Narasi tentang orang non-Yahudi (Etiopia) yang diinjili Filipus dan dibaptis
• Kis. 9:32-43 = Jemaat pertama atau penduduk di Lida, Saron, dan Yope yang percaya kepada Tuhan karena pelayanan Petrus.
• Kis. 10:1-48 = Jemaat pertama non-Yahudi (yang tidak bersunat) di Kaisarea yaitu Kornelius dan orang-orang di Kaisarea yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus melalui pelayanan Petrus dan dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Berdasarkan paparan di atas, kita memahami bahwa lahirnya jemaat Gereja mula-mula di Yerusalem dan beberapa daerah di sekitar daerah Palestina adalah hasil karya Roh Kudus melalui Rasul Petrus, Rasul Yohanes, Filipus dan beberapa rasul yang lain, sedangkan Rasul Paulus dan Barnabas diutus oleh jemaat Antiokhia ke bangsa-bangsa lain dan bangsa Yahudi di perantauan yaitu di wilayah Romawi (dibahas secara khusus dalam konteks hellenisme).

Jadi, dapat dipahami bahwa mayoritas anggota jemaat (Gereja) mula-mula di Yerusalem adalah orang Yahudi dan berperan cukup besar s.d. tahun 70 Masehi sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh Jenderal Titus dan pemisahan hubungan orang Kristen-Yahudi dengan Orang Yahudi yang beragama Yahudi. Dan sejak tahun 70 Agama Yahudi dan Kristen berpisah, sejak saat itu orang Kristen Yahudi tidak diperkenankan memakai tempat ibadah Yahudi seperti sinagoge.


Facebook Comment