Cara Melakukan Identifikasi Masalah

Penelitian untuk skripsi, tesis dan disertasi selalu mencantumkan hasil identifikasi masalah pada Bab I setelah selesai menulis masalah penelitian. Untuk itu ada cara melakukan identifikasi masalah penelitian. Cara itu kami sebutkan sebagai berikut.

1. Kita mengidentifikasi masalah sebanyak-banyaknya. Hal ini tentu didasarkan pada paparan masalah penelitian yang telah dikemukakan dalam bab I poin A. Latar Belakang Masalah
2. Langkah selanjutnya kita pilah dan klasifikasi berdasarkan jenis atau bidang masalah yang diteliti
3. langka ketiga, kita urutkan mulai dari masalah yang ringan sampai pada masalah yang kompleks.
4. langkah keempat, kita lakukan konfirmasi agar menemukan masalah yang tepat untuk diteliti.
5. Bila sudah selesai dikonfirmasi maka masalah penelitian layak untuk diteliti
6. Fokuskan pada masalah yang terbatas (batasi masalah), terukur dalam ruang linkup kecil, terinci dan dicari solusinya
7. Pilihlah fokus permasalahan yang terbatas. yang berukuran kecil, yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian terapan.
8. Pilihlah fokus permasalahan yang penting untuk diselesaikan bagi kepentingan hamba Tuhan, guru/dosen dan siswa/mahasiswa, dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di kelas/ruang kuliah.
9. Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat dalam penelitian ini, tanyalah apakah dia juga pernah menghadapi permasalahan yang semacam dengan masalah yang dihadapi guru/dosen.
10. Sebaiknya fokus permasalahan yang dipilih relevan dengan tujuan dan rencana perkembangan Gereja, lembaga pelayanan di mana hamba Tuhan itu bertugas, bagi guru dapat dihubungkan dengan sekolah atau dosen dengan fakultas secara keseluruhan.

Memilih Masalah Penelitian

Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan dalam pelayanan hamba Tuhan seringkali membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian. Untuk menentukan topik penelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut :

“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasainya?”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup?”
“Apakah topik tersebut penting untuk diteliti?”
“Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji/interest topik?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002)

Facebook Comment