Berfilsafat-Teologi tentang Pembelajaran

Dasar Filosofis –Teologis ttg Belajar (Teologi Belajar/Pembelajaran) Berfilsafat-teologis tentang pembelajaran berarti memikirkan secara radikal terhadap realitas belajar dan mengajar. Untuk maksudi ini, kita mulai dengan dasar pijak. Dasar pijak itu saya namakan "Landasan Hakekat Belajar Meneurut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Alkitab secara tegas menyaksikan bahwa manusia adalah makluk ciptaan yang segambar dan serupa dengan TUHAN Allah (Yahweh Elohim). Salah aspek dari manusia itu segambar dengan TUHAN Allah, yaitu aspek rasional. Aspek rasional ini menjadikan manusia mahluk pembelajar. Potensi pembelajaran itu hanya dapat dimunkinkan oleh karena Allah telah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah. Hal ini menjadi sangat jelas dalam Kejadian 1: 26, 27 sbb: Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya. Segambar dan serupa itu ditelusuri dalam diri manusia, sejak manusia pertama Adam dan Hawa dan perkembangan manusia selanjutnya. Bangsa Israel dan bangsa-bangsa di sekitar Israel. Ranah belajar itu meliputi 4 ranah: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik 4. Kecerdasan Spritual Keempat ranah ini ada dalam kata segambar dan serupa. Maka kita akan mengkorelasikan segambar dan serupa dalam 4 ranah tersebut dalam diri manusia seperti paparan berikut ini. Dalam Kejadian 1-11 kita mendapat data tentang manusia, yaitu a. Adam dan Hawa b. Kain c. Habel d. Zet e. Nuh f. Zem g. Ham h. Yafet i. Manusia-manusia yang membangun Menara Babel j. Abraham k. Dll Dalam Injil Sinoptik, kita mendapat gambaran tentang hakekat belajar yang dimulai oleh Yesus (sisi Kristologi bawah/sisi kemanusiaan-Nya): Ia bertambah hikmat, Ia belajar dst. Setelah Roh Kudus datang, Gereja dimampukan belajar lebih dinamis (Kecerdasan spiritual/pemenuhan Roh Kudus) Gereja berbahasa dalam bahasa-bahasa baru Gereja membagi-bagi harta miliknya kepada orang-orang yang berkekurangan Dst. Petrus Paulus Augustinus Ambrosius Thomas Aquinas Dst.

Author:

Facebook Comment