Ketua Dr.Yonas Muanley
Sitemap blog
Adapun sitemap atau daftar situs blog ini sebagai berikut:
Read More
loading...
Surat Ahok dari rumah tahanan Depok
Malam ini
saya posting sebuah surat yang tentunya mempunyai pelajaran terindah bagi
setipa orang, khususnya yang mau mempelajarinya. Bagi yang tidak mau, tidak
dipaksakan juga. Sementara bagi mereka yang mau membacanya, saya posting surat
dari Pak Ahok. Surat ini saya dapat di seword.com.
Rumah tahanan Depok,
Minggu 21 Mei 2017
Kepada
para relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai semua mereka yang telah
menjalani proses demokrasi di mana pun berada. Saya telah banyak berpikir
tentang yang sedang saya alami.
Saya
mau berterimakasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa.
Kiriman doa, makanan, kartu ucapan, surat dan lain-lain, bahkan dengan
berkumpul nyalakan lilin.
Saya
tahu tidak mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini apalagi saya. Saya
telah belajar mengampuni dan menerima semua ini jika untuk kebaikan berbangsa
dan bernegara. Alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian
ekonomi akibat adanya unjuk rasa yang mengganggu lalu lintas.
Tidak
tepat untuk unjuk rasa dalam proses saat ini. Saya khawatir banyak pihak akan
menunggangi jika para relawan unjuk rasa apalagi benturan dengan pihak lawan
yang tidak suka dengan perjuangan kita.
Terima
kasih telah melakukan unjuk rasa sesuai aturan dan menyalakan lilin perjuangan
dan konstitusi ditegakkan di NKRI dan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal
Ika. Mari kita tunjukkan kalau kita percaya Tuhan tetap berdaulat dan pegang
kendali setiap bangsa. Kita tunjukkan kita beriman pada Tuhan Yang Maha Esa
pasti kasihi sesama manusia dan tegakkan kebenaran dan keadilan bagi sesama
manusia.
Gusti
ora sare. ‘Put your hope in the lord now and always’. Mazmur 131 ayat 3. Kalau
dalam iman saya, saya katakan ‘lord will work out his plan for my life’ Mazmur
138 ayat 8a.
Ahok
BTP
Terima
kasih.
Beberapa pelajaran yang diperoleh dari surat Ahok:
1. Ada sebuah kata penting yang menjadi konsentrasi perhatian saya, yaitu pada kata: "Saya telah belajar mengampuni dan menerima semuanya ini jika untuk kebaikan berbangsa dan bernegara. Apa yang dikatakan Pak Ahok tentu sebagai orang berimana kita setuju mengatakan demikian, walaupun kita tidak mengalami seperti Pak Ahok. Namun Pak Ahok berusaha belajar apa artinya pengampunan. Pengampunan itu ketika kita merujuk pada Yesus Kristus maka Dia pernah berkata: Ampunilah mereka ...
Mari kita belajar dan terus belajar untuk mengampuni orang lain.
2. Firman Tuhan yang dikutip Pak Ahok yaitu Mazmur 131:3 Beri harapan pada TUHAN sekarang dan selalu 'dan TUHAN akan menyusun akan menyusun rencana-Nya untuk hidupku. Tidak semua orang dapat meyakini dan mengatakan demikian. Namun orang percaya diberi kemampuan oleh Roh Kudus untuk mengatakan demikian.
TUHAN memberkati
Surat Ahok dari Rumah Tahanan Dopok
Sumber: https://seword.com/politik/arti-tangisan-veronica-tan/
Arti Sejarah Gereja
Pembaca blog STT Lukas Online, kini saya posting artikel tentang makna sejarah gereja. Harapannya adalah pembaca blog memahami makna Sejarah Gereja dan menghidupinya dalam kehidupan setiap hari.
1. Arti Sejarah Gereja
Arti
Sejarah Gereja yang dimaksud di sini lebih kepada usaha memberi definisi. Dalam
usaha merumuskan definisi Sejarah Gereja, kita akan melihat arti dari dua kata
tersebut yaitu kata Sejarah dan Gereja.
Arti
kata Sejarah. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi dua
arti tentang Sejarah; (1) Sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau (kejadian dan peristiwa, fakta dan
kenyataan dari masa lampau) dan (2) Sejarah adalah pengetahuan atau uraian
mengenai peristiwa-peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa yang
lampau (Sejarah = Ilmu Sejarah/pengetahuan atau uraian mengenai fakta tersebut).
Jadi, sejarah
menurut dua pengertian ini: Pengertian pertama (1) lebih kepada peristiwa masa
lampau dan pengertian yang kedua (2) lebih kepada uraian atau pengetahuan
tentang peristiwa masa lampau tersebut.Ini berarti bahwa belajar sejarah tidak
lain berurusan dengan fakta masa lampau dan usaha untuk menguraikan fakta
tersebut (ilmu sejarah).
Arti
kata Gereja. Beberapa teolog mendefinisikan kata
Gereja sebagai berikut: (1) Kata Gereja berasal dari kata Portugis “igreja”, yang berasal dari kata Yunani “ekklesia” yang berarti: mereka yang
dipanggil. Mereka yang pertama dipanggil oleh Yesus Kristus ialah para murid
dan sesudah kenaikan Tuhan Yesus ke surga dan turunnya Roh Kudus pada hari
Pentakosta, para murid itu menjadi “rasul”, artinya “mereka yang diutus” untuk
memberitakan Injil sehingga lahirlah Gereja (van den End, 1999:1-2). (2)
Istilah Yunani “ekklesia” dibentuk
dari kata “ek” (dari) dan “kaleo” (memanggil) artinya “mereka yang dipanggil keluar.” Dalam
Perjanjian Baru istilah “ekklesia” dipakai 115 kali, 10 kali dalam arti gereja
secara menyeluruh (misalnya dalam Mat. 16:18) dan selebihnya dalam arti “gereja
lokal” atau “jemaat setempat” (misalnya dalam Mat. 18:17). Jadi, kata ekklesia
dalam Perjanjian Baru mempunyai arti yaitu: (1) kaum yang dipanggil keluar dari
kehidupan yang lama dan keluar dari kuasa Iblis, dipanggil oleh Allah sendiri,
dipindahkan ke dalam Kerajaan Allah – perubahan status dan pola hidup. (2) Kaum
yang dipanggil keluar dari hidup bagi diri sendiri dan dipanggil untuk hidup
bagi Tuhan, beribadah kepada Tuhan, dan melayani Tuhan – perubahan tujuan dan
pandangan hidup (Dietrich Kuhl, 1992:34).
Menurut Henry C. Thiessen, ayat-ayat dalam
PB yang memakai kata “ekklesia”: 1Kor. 12:13;
1Ptr. 1:3, 22-25; Mat. 16:18; 1Kor. 15:9; Gal. 1 :13; Fil. 3:6; Ef.
5:25-27; Ef. 1:22; 5:23; Kol. 1:18; 1Kor. 1:2.:28; Ef. 3:10, Ibr. 12:23, yang
berarti sekelompok orang yang terpanggil, sebagai suatu majelis warga negara
dari suatu negara yang mandiri, namun PB memberi arti rohami dari kata ekklesia
yaitu sekelompok orang yang dipanggil keluar dari dunia dan dari hal-hal yang
berdosa (Thiessen, 1995:476).
Pengertian Sejarah Gereja juga dipengaruhi
oleh apa yang disebut para ahli sejarah Gereja sebagaiuraian empiris dan penilaian
teologis. Dengan kata lain kajian teoritis-teoritis dari para teolog
terhadap definisi sejarah Gereja sangat beragam, artinya para teolog tidak sama
dalam memberi definisi. Oleh karena itu, ada banyak definisi tentang Sejarah
Gereja. Keragaman definisi ini disebabkan oleh filosofi dari para ahli
tersebut. Dengan kata lain filosofi para ahli mempengaruhi rumusannya tentang
Sejarah Gereja. Ada yang merumuskan pengertian Gereja berdasarkan uraian
empiris dan ada pula dengan penilaian teologis. Hal ini perlu dikemukakan
supaya para mahasiswa tidak bingung melihat keanekaragaman definisi tersebut.
Akan tetapi, dari keanekaragaman definisi tersebut perlu dipilih,
dipertimbangkan, kemudian dirumuskan menjadi suatu definisi konseptual dan
operasional dari pengertian Sejarah Gereja yang kemudian memberi arah dalam
kerangka studi Sejarah Gereja yang akan kita lakukan.
Definisi
dari para ahli tentang Sejarah Gereja dipaparkan sbb:
1)
Sejarah Gereja adalah sejarah
agama Kristen.
2)
Sejarah Gereja adalah sejarah
perhimpunan-perhimpunan yang mengakui Yesus Kristus.
3)
Sejarah Gereja adalah sejarah
Gereja Yesus Kristus.
4)
Sejerah Gereja adalah sejarah
tafsir Alkitab.
5)
Sejarah Gereja adalah kisah
tentang perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan yang dialami Gereja,
sebagai persekutuan mereka yang dipanggil Kristus, selama di dunia ini.
6)
Sejarah Gereja adalah
pertanggungjawaban masa silam Gereja yang terjadi dalam terang Injil Yesus
Kristus.
7)
Sejarah Gereja adalah kisah
tentang perubahan hidup yang dialami manusia karena keselamatan yang
dialaminya di dalam Yesus Kristus dan
bagaimana mewujudnyata-kan keselamatan tersebut sebagaimana yang diajarkan
Alkitab.
Jadi, definisi Sejarah Gereja yang
mempertimbangkan aspek empiris dan penilian teologis adalah sbb:
Sejarah Gereja adalah
pertanggungjawaban masa silam Gereja yang terjadi dalam terang Injil Yesus
Kristus dan bagaimana hidup manusia dipengaruhi dan diubah oleh keselamatan
yang diberikan Allah dalam Yesus Kristus kepadanya (uraian kenyataan) dan
apakah perwujudan keselamatan dalam kehidupan manusia yang digumuli Gereja,
sebagai persekutuan orang yang mengakui Yesus Kristus, sesuai dengan Alkitab
(penilaian Teologis).
2. Makna Belajar Sejarah Gereja
2. Makna Belajar Sejarah Gereja
Makna yang dimaksud di sini adalah
kegunaan, artinya apa kegunaan belajar (mengetahui) Sejarah Gereja.Berikut ini
beberapa makna/kegunaan belajar Sejarah Gereja:
1)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk mengetahui karya Allah pada masa lampau
2)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk mengetahui respons orang-orang percaya pada masa lampau
3)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk memahami Perjanjian Baru
4)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk mengetahui keberanian orang Kristen pada masa lampau dalam
menghadapi penganiayaan/tantangan
5)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk memahami pergumulan Gereja dalam perjumpaannya dengan
pemerintah
6)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk memahami bahwa tidak selamanya Tuhan membiarkan umat-Nya
menghadapi penganiayaan, tetapi memberi juga masa kelegaan/pembebasan dari
penderitaan
7)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk memahami bahwa saya harus bersedia mengikuti Tuhan dalam
masa susah dan senag
8)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk tidak memutlakkan pemikiran teologis Gereja ita sendiri
9)
Belajar Sejarah Gereja
menolong saya untuk tidak mengulangi kesalahan masa lampau
10)
Dst (masih terlalu banyak makna belajar
sejarah Gereja).
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
Salam:
Yonas
Muanley
Pendahuluan Sejarah Gereja Indonesia
“Menulis
dan Mempublikasi” adalah roh STT Lukas Online. STT Lukas Online terinspirasi
dari Lukas 1:3 yang isinya demikian: “... setelah aku menyelidiki segala
peristiwa itu dengan saksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk
membukukannya dengan teratur bagimu”. Berikut ini kata pendahuluan untuk bahan ajar Sejarah
Gereja Indonesia yang pernah saya sampaikan di beberapa STT di Jakarta dan luar
Jakarta: Solo, Riau, Batam, Kalimantan Barat. Semoga bermanfaat.
PENDAHULUAN
Kurikulum Standar
Nasional yang kita miliki mengakomodir bobot mata kuliah Sejarah Gereja dalam 8
SKS, termasuk Sejarah Gereja Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa studi Sejarah
Gereja, khsususnya Sejarah Gereja Indonesia itu signifikan bagi mahasiswa
teologi. Namun kendala yang selalu dijumpai dalam proses pembelajaran Sejarah
Gereja adalah minat terhadap mata kuliah ini.
Pengalaman kami dalam mengajar Sejarah Gereja umum, Asia
dan Indonesia di beberapa perguruan tinggi Teologi menunjukkan tidak terlalu
banyak mahasiswa yang berminat untuk mata kuliah Sejarah Gereja. Mahasiswa
hadir di kelas untuk mengikuti kuliah biasanya hanya sekadar memenuhi
persyaratan sekolah.
Ada mahasiswa yang pernah berkata kepada kami, pak soal
ujian sejarah Gerejanya jangan menghafal ya!, ada pula yang berkata belajar
sejarah gereja itu membosankan dan tidak ada kemanfaatan untuk pergumulan masa
kini, semuanya hanya berurusan dengan masa lampau. Disini kami pahami bahwa
pendekatan terhadap studi sejarah Gereja kadang lebih bersifat menghafal saja
sehingga mahasiswa merasa tidak ada kemanfaatan belajar sejarah Gereja
kemanfaatan pergumulannya masa kini.
Cara mengatasi mengatasi masalah klasik mahasiswa dalam studi Sejarah Gereja seperti
yang disebut di atas, maka pendekatan yang kami pakai dalam belajar Sejarah
Gereja Indonesia adalah pendekataan kemaknaan Sejarah Gereja. Memang benar!
Dalam belajar sejarah Gereja tidak dapat dihindari hafalan tetapi falan tidak
ada manfaatnya kalau tidak disertai dengan usaha untuk memahami apa yang
dihafalnya. Oleh karena itu penekanan kami dalam studi Sejarah Gereja Indonesia
adalah berusaha mencari makna dari fakta masa lampau, karena dengan demikian
fakta yang mati dapat dihidupkan atau menjadi berguna bagi kita masa kini. Dan
kami berharap ikiranya apa yang kami kemukakan menolong para mahasiswa program
koresponden untuk bersemangat belajar Sejarah Gereja Indonesia.
Studi sejarah Gereja Indonesia yang kita lakukan lebih
banyak menyinggung tentang Gereja-gereja Katolik dan Protestan arus Calvinis
dan Lutheran. Selain itu pembahasan juga berkisar pada Gereja-gereja kelompok
Pentakostal dan denominasi lainnya yang masuk ke Indonesia pada abab ke-19 dan
20. Namun tidak banyak kita bicarakan di sini,
karena literature yang tersedia juga tidak banyak menginformasikan
tentang Gereja-gereja di luar Gereja aliran Calvinis dan Lutheran di Indonesia.
Konsekwensinya yaitu dua kelompok Gereja Protestan yang lebih banyak
dibicarakan dalam bahan ajar ini.
Informasi tentang Sejarah Gereja Indonesia meliputi Sejarah Gereja Nestorian di Indonesia, Misi
Gereja Katolik di Indonesia, Tersebarnya Kristen Protestan (aliran Calvinis) di
Indonesia dan Gereja Protestan Indonesia yang bertumbuh ke arah kemandirian.
Selain itu dibahas juga Gereja-gereja Indonesia yang telah berusaha mandiri
sebelum tahun 1930 yaitu beberapa Gereja Sumatera dan Geeja-gereja Pantekosta yang dimulai di Cepu dan
berkembang ke daerah lainnya di Indonesia.
Akhirnya, harapan
dan doa kami, kiranya mahasiswa dapat mengadakan studi Sejarah Gereja Indonesia
dengan terfokus kepada inti belajar Sejarah Gereja, yaitu belajar bertanya. Studi sejarah gereja
mengandung suasana filosofis-teologis. Selamat bertanya
pada Sejarah Gereja Indonesia dan menikmati kekayaan dari belajar Sejarah
Gereja untuk diri sendiri dan jemaat atau dalam pelayanan.
Salam
Yonas Muanley
Contoh Skripsi STT Lukas Online
"Meneliti dan Mempublikasi" adalah semangat STT Lukas Online. Artikel contoh skripsi STT Lukas Online dalam postingan ini melengakapi ruang baca di weblog STT Lukas Online. Selamat membaca.
BAB I
PENDAHLUAN
A. Masalah Penelitian
Narasi Suci, yaitu kitab
Kejadian 1:27 menegaskan bahwa “manusia dicipta oleh Allah segambar dan
serupa”. Teks lengkapnya demikian: “Maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Narasi
ini secara internal merupakan inspirasi Allah yang berlangsung dalam diri Musa
kemudian disampaikan dalam bentuk tulisan. Isi kitab Kejadian, khususnya
Kejadian 1-2 yang menceritakan penciptaan langit dan bumi secara sistematis dan
sistemik diyakini umat Israel dan gereja sepanjang zaman sebagai Firman TUHAN.
Narasi Kejadian 1:27
menegaskan bahwa manusia dicipta segambar dan serupa dengan Allah. Hal yang
hendak ditegaskan disini yakni “pikiran” adalah pemberian TUHAN. Oleh karena
pikiran adalah pemberian TUHAN maka siapapun yang menggunakan pikiran dan
menghasilkan kebenaran (pikiran yang benar/mendalam/meluas) tentu diyakini
berasal dari TUHAN, walaupun pemikir tersebut tidak percaya kepada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Jadi, point penting yang
hendak ditegaskan disini yakni “pikiran adalah pemberian Allah”, termasuk
pikiran para filsuf terkenal.
Dalam konteks berpikir,
sering orang percaya menganggap pemikiran para filsuf dapat menyesatkan. Sikap
demikian membuat orang percaya, termasuk mahasiswa teologi (sebagian orang),
menghindari pembahasan tentang pokok-pokok pemikiran para filsuf. Dalam kasus
ini diambil pemikiran Plato tentang idea-idea. Pemahaman tentang idea-idea oleh
Plato memang menyulitkan untuk dipahami. Akan tetapi bila orang dengan
keyakinan dan pemikiran yang terkontrol oleh iman dan lindungan kasih maka akan
menemukan pemahaman yang baik tentang apa yang disampaikan Plato tentang
idea-idea. Pemahaman tersebut dapat dikorelasikan dengan episteme Pendidik
Kristen di sekolah-sekolah formal maupun di gereja. Berdasarkan topik ini maka
variabel yang diteliti yakni: “Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea
dalam Pendidikan Agama Kristen.”
B.
Identifikasi
Masalah
1.
Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang
Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”
2. Bagaimana
pemahaman idea-idea Menurut Plato?
3. Bagaimana
pemahaman modern tentang idea-idea
4. Bagaimana
idea-idea yang subjectif dan objektif
5. Apakah
konsep idea-idea Plato dikorelasikan dengan Pendidikan Kristen?
C.
Ruang
Lingkup Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas nampak
bahwa ada banyak masalah yang perlu dicari jawaban melalui penelitian. Akan
tetapi hal itu tidak dapat diakomodir secara menyeluruh dalam penelitian
skripsi ini karena beberapa alasan, yakni keterbatasan daya, dana dan waktu,
maka penelitian ini perlu dibatasi. Batasan ini dapat dilihat dalam pembatasan
masalah.Bagaimana Korelasi
Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”?
D.
Pembatasan
Masalah
Demi
terarahnya penelitian ini maka penelitian ini dibatas pada bagaimana Bagaimana
korelasi Korelasi Pemikiran
Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”? Perumusan Masalah
Bagaimana
Bagaimana korelasi Korelasi
Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”?
E.
Tujuan
Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini yakni hendak menjelaskan tentang Korelasi Pemikiran Plato Tentang
Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.?
F.
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian yang
dilaksanakan ini adalah sebagai berikut:
1.
Secara Teoritis
a.
Melalui penelitian ini, peneliti makin
dapat mendalami bagaimana pentingnya Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang
Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”.
Dengan demikian pengetahuan peneliti makin diperkaya.
b.
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang
meneliti berikutnya khususnya yang berhubungan dengan Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang
Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”
c.
Sebagai sumbangsih bahan literature
kepustakaan diperpustakaan Sekolah Tinggi Teologi .....yang membahas tentang Bagaimana
korelasi Korelasi Pemikiran
Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”
2.
Secara Praktis
a)
Dengan menggumuli karya tulis ini,
peneliti dapat memahami mengenai Bagaimana korelasi Korelasi
Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.” Dengan
demikian, peneliti dapat belajar untuk mempraktekkannya ditengah-tengah
pelayanan dan masyarakat.
b)
Dari hasil penelitian ini, dapat
menolong para pembaca secara khusus mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia .....untuk mendalami Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang
Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”
BAB II
KAJIAN
TEORITIS-TEOLOGIS PEMIKIRAN FILSUF
A.
Filsafat tentang “Ide”
Berfilsafat berarti berpikir secara
radikal (sampai ke akar-akarnya) tentang realitas yang dipikirkan. Hasil dari
proses berpikir demikian menghasilkan “kebenaran” sehingga filsafat selalu
berhubungan dengan cinta hikmat atau kebijaksanaan. Salah satu realitas yang
dipikirkan secara filosofis oleh Plato adalah “ide-ide”. Jadi, ide-ide
merupakan inti dasar seluruh proses berpikir secara mendalam atau filsafat
Plato. Ide yang dimaksud Plato tentunya berbeda dengan pengertian masa kini
tentang ide. Dalam dunia kontemporer atau dunia masa kini, sebagian orang
(penganut disiplin ilmu di luar bidang filsafat) mengartikan ide sebagai sebuah
gagasan atau respon yang hanya ada dalam pikiran semata. Menurut wikipedia
“Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di
dalam pemikiran saja.” Oleh karena itu ide dianggap terlampau bersifat
subjektif. Namun ide menurut Plato adalah sesuatu yang bersifat objektif. Tentu
yang objektif lahir dari sebuah konsep yang merupakan abstraksi tentang sesuatu
yang ril. Ada ide-ide yang terlepas dari orang yang berpikir atau oleh “subjek
yang berpikir”. Jadi, apa itu ide menurut Plato? Apakah pengertiannya tentang
ide itu sama dengan ide yang dipahami dalam definisi kamus, definisi konseptual
oleh para peneliti di kampus seperti penelitian mahasiswa sarjana sampai
doktor? Ini menimbulkan masalah sehingga perlu dicari jalan keluar sebagai
sebuah jawaban.
B. Deskripsi Ide Menurut Plato
Mencari pengertian ide-ide yang
persis sama dengan maksud Plato bisa terwujud tetapi juga belum secara maksimal
terwujud. Hal ini karena pemahaman orang-orang yang mengdakan pembahasan
teoritis tentang Maksud Plato tentang ide dikumpulkan dari riset terhadap
literatur-literatur sumber pertama dan sumber-sumber sekunder (tambahan). Dalam
pembahasan ini, penulis membangun epistemologi ide menurut Plato dari
sumber-sumber sekunder. Alangkah unggulnya jika menggunakan sumber pertama.
Namun karena berbagai keterbatasan maka paparan tentang ide menurut Plato
terpaksa dilakukan melalui sumber-sumber sekunder yang bertebaran di internet.
Dalam wikipedia
diperoleh informasi bahwa menurut Plato “idea tidak diciptakan oleh pemikiran
manusia. Dengan demikian idea tidak tergantung pada pemikiran manusia,
melainkan pikiran manusia yang tergantung pada idea. Idea juga dipahami sebagai
citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah.
Ide demikian sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran sang pemikir
(manusia yang berpikir). Selanjutnya idea-idea ini saling berkaitan satu dengan
yang lainnya.
Untuk memahami secara
baik apa yang dimaksud Plato tentang ide, wikipedia membuat sebuah contoh:
“idea
tentang dua buah lukisan tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu
sendiri tidak dapat terpisah dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat
puncak yang paling tinggi di antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah
yang disebut idea yang “indah”. Idea ini melampaui segala idea yang ada.”
(wikipedia.org/wiki/Plato, diakses 23 Mei 2017)
Berdasarkan contoh di
atas, ide tidak lain adalah “sesuatu yang tetap kekal tidak berubah” Ide adalah
sesuatu yang tetap kekal tidak berubah itu adalah ide atau “sesuatu yang tetap
kekal tidak berubah itu adalah ide.”
Idea-idea dalam gagasan
Plato, tidak lain yakni ide sebagai sesuatu yang memimpin pemikiran manusia.
Dengan demikian Ide bukanlah hasil pemikiran subjektif, melainkan ide itu
objektif. Ide lepas dari subjek yang berpikir. Dalam hal ini harus disadari bahwa
meskipun setiap orang yang berpikir berbeda dengan orang yang lain, anak
kembarpun tidak persis sama. Namun subjek berpikir itu adalah manusia. Inilah
idenya yang tak berubah itu. Jadi dapat dikatakan bahwa adanya suatu pengamatan
dan pengungkapan oleh subjek berpikir yang serba bervariasi dan berubah itu
merupakan pengungkapan atas ide yang tidak berubah. Ini jelas, subjek berpikir
dapat mengamati satu benda yang sama tetapi masing-masing subjek berpikir itu
mempunyai pendapat lain. Lalu dunia ide, yang merupakan dunia tanpa perubahan,
tanpa kejamakan dalam artian bahwa (yang baik hanya satu, yang adil hanya satu,
dan sebagainya) dan bersifat kekal. Ide-ide di dunia hadir dalam benda yang
kongkrit, ide manusia ada pada tiap manusia, ide kucing ada pada tiap kucing.
Benda-benda tersebut juga mengambil peran dan berpartisipasi dengan ide-idenya.
Misalnya ada kucing sakti, kucing kampung, kucing peliharaan. Dalam contoh
tersebut terdapat ide kucing, ide sakit, ide kampung, ide peliharaan. Ide
tersebut berfungsi sebagai contoh benda-benda yang diamati oleh setiap orang di
dunia ini (Hadiwijono, 2005:41).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi
penelitian merupakan keseluruhan prosedur yang dipakai dalam penelitian
sebagaimana yang akan dikemukakan dalam Bab III. Oleh karena itu Bab III
disebut Bab Metodologi. Disebut bab Metodologi karena dalam bab ini akan
dikemukakan tahapan proses penelitian, seperti: tempat penelitian, waktu
penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa data
dstnya. Dalam dalam penelitian ini hanya
beberapa prosedur yang dikemukakan.
A.
Metode Penelitian
Penelitian Ilmiah selalu
menggunakan metode ilmiah. Artinya metode yang dipakai dalam penelitian adalah
metode yang telah dipakai dalam dunia penelitian. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif non empiris, yaitu penelitian yang
bersifat kajian teoritik (penelitian pustaka). Memang tidak ada penelitian yang
tidak menggunakan kajian teoritik atau penelitian pustkan. Hanya saja dalam
contoh ini, penulis tidak mengadakan penelitian lapangan. Hanya berada di depan
komputer dan surving di internet untuk mendapatkan informasi tentang variabel
yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif selalu ada penelitian teoritik dan
empiris, atau penelitian yang didasarkan pada kebenaran rasional (kajian
pustaka) dan penelitian lapangan. Penelitian Kualitatif tipe ini disebut dengan
penelitian kualitatif dengan penelitian lapangan.
B.
Analisa Data
Analisa Data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis data bersifat deskriptif.
Selain itu dipakai analisis teologis berkait dengan beberapa teks suci yaitu
ayat-ayat Alkitab yang dipakai dalam penelitian ini. Analisis teologis atas
teks tetap memperhatikan hasil eksegesis (Yun = menggali arti) untuk
menafsirkan kitab suci dalam konteks aslinya (Gerald O’Colline dan Edward G.
Farrugia, 1996:66) yang dapat dipakai untuk kepentingan kajian judul skripsi.
BAB IV dan V (tidak
diposting)
Baca juga:
1. untuk model penelitian kualitatif
yang mengadakan penelitian lapangan silakan kunjungi: Contoh Bab III penelitian
kualitatif
Teologi Shortener URL
Pagi sampai sore ini saya bergulat dalam sebuah perjuangan. Perjuangan yang tidak pernah saya pelajari dalam studi keilmuan saya mulai dari Sarjana Teologi (S.Th.), Magister Divinity (M.Div.), Magister Teologi (M.Th.) dalam bidang Christian Education dan Doktor Teologi dalam Bidang Christian Education. Perjuangan yang dimaksud adalah "PERJUANGAN DI HALAMAN WEBSITE BLOG". Saya harus berjuang dan terus berjuang untuk memberi hasil untuk diri saya, keluarga dan untuk semua yang mengunjungi blog ini, terlebih lagi kepada TUHANku YESUS KRISTUS.
Perjuangan pagi ini khususnya dalam bidang "Shortener URL". Oleh karena itu saya sebut "Teologi Shortener URL.
Apa itu shortener URL?
Shortener URL adalah cara mempersingkat URL yang terlampau panjang dari postingan artikel di blog, website maupun di facebook.
Jadi apakah ini berteologi yang disebut Shortener URL?
Kalau hanya sebatas ini belumlah disebut Teologi. Akan tetapi bila berkelana secara mendalam tentang shortener dalam kawalan iman dan akaliah (pikiran yang mendalam) tentang hakikat Shortener maka sebenarnya kita sedang berteologi Shortener URL.
Apa dampak positif dari bergulat di Shortener URL? Jawabannya mulai muncul secara perlahan-lahan rejeki secukupnya.
Perhatikan pergulatan saya dengan salah satu situs penyedia Shortener URL berikut ini.
Jika diperhatikan penghasilan di atas maka untuk memperoleh angka sebagaimana yang dimaksud di atas agak sulit dicapai dalam satu hari. Mengapa demikian karena saya bukan blogger profesional (fulltime). Saya partime dalam mengerjakannya. Walaupun sedikit ya harus terus berjuang.Bila Anda ingin mencoba silakan daftar disini:ShorteLinkshrink
Shortener url adalah alat yang dihasilkan dari proses berpikir. Proses berpikir yang lepas dari kawalan iman bukanlah teologi. Proses hasil berpikir itu dimaknai dalam kawalan iman sebagaimana yang diajarkan dalam Alkitab. Itulah deskripsi singkat tentang TEOLOGI SHORTENER URL.
URL adalah singkatan dari Uniform Resource Locator . Dalam dunia website, URL dipahami sebagai karakter-karakter dalam bentuk huruf, angka, simbol atau kode-kode standar yang biasa digunakan untuk menunjukkan alamat suatu halaman website pada internet. Dalam halaman internet itu tersimpan file atau dokumen dalam bentuk kata-kata, video, gambar dan lain-lain. URL inilah yang berfungsi untuk menuju pada halaman yang dituju dalam dunia internet.
Contoh URL dari postingan di blog:
http://yonasmuanley.blogspot.co.id/2017/05/belajar-shortener-url.html
alamat URL ini dibuat secara otomatis oleh blog ketika kita memposting suatu artikel. Dalam contoh di atas, saya membuat judul artikel "belajar shortener url" kemudian setelah saya posting di blog maka akan nampak url seperti di atas.
URL di atas bila kita hendak mempersingkat maka kita butuh jasa yang disediakan situs-situs penyedia shortener url. Situs-situs URL Shortener itu sangat banyak di internet. Tinggal cari, pelajari dan mendaftar secara gratis dan berusaha untuk mendapat rejeki.
Demikian pelajaran Shorten URL
Yonas Muanley
Subscribe to:
Posts (Atom)